KIAT MENULIS CEPAT DAN TEPAT


KIAT MENULIS CEPAT DAN TEPAT
(Pesan Motivasi dari Catur Nurrochman Oktavian)


“Para pemalas menggunakan mood sebagai alasan untuk tidak bertindak.
Para idealis bertindak untuk mengendalikan kemalasan”
~ Moh.Fauzil ‘Adzim ~


Materi menulis ini mengingatkan pengalaman sewaktu SD, bapak/ibu guru memberikan tugas menulis karangan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kami berusaha untuk membuat karangan tersebut dengan bahasa yang kami pahami saat itu, entah seperti apa tulisan tersebut kami tak peduli. Di benak kami karangan tersebut harus selesai entah hasilnya jelek ataupun bagus. Namun itu hanyalah cerita masa lalu, yang tentu akan berbeda dengan jaman now. Di jaman sekarang yang serba canggih tentu pola pikirnya pun akan semakin berkembang. Dalam hal tulis menulis masih perlu belajar dan terus belajar, baik itu banyak membaca maupun belajar dari pengalaman penulis-penulis handal yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah Catur Nurrohman Oktavian seorang yang berpengalaman dalam tulis menulis sejak tahun 1999, sehingga di tahun 2003 telah menelurkan buku pertamanya.

Catur Nurrohman Oktavian berpendapat bahwa untuk dapat menulis cepat dan tepat di media baik itu media luring maupun daring harus menjadi penulis yang baik. Kriteria penulis yang baik adalah:

1.    Penulis harus mampu mengalahkan dulu dua musuh utama dalam menulis yaitu rasa takut dan malas.

Sebagai seorang yang baru belajar menulis kadang muncul perasaan takut jika tulisan yang dibuat jelek, takut dicela, takut tulisannya kurang uptodate. Takut dapat membuat rasa ragu  dan menghambat dalam menulis, sehingga niat menulis yang semula menggebu-gebu menjadi hilang. Musuh yang kedua adalah malas, seorang yang malas menulis akan menggunakan apa saja untuk dijadikan alasan untuk tidak melakukan kegiatan menulis. Kadang alasan tidak punya waktu atau sedang tidak mood digunakan senjata sebagai alasan. Malas ini juga merupakan musuh terberat dalam memulai membuat tulisan.

Dua musuh besar dalam menulis tersebut harus berusaha dilawan bagi siapa saja yang ingin memulai menulis. Keinginan dan kebulatan tekad yang kuat akan mendorong seseorang yang baru belajar menulis akan menjadi benar-benar penulis. Setelah mampu mengatasi rasa takut dan malas tersebut cita-cita untuk bisa menulis akan terwujud bahkan mungkin malah akan menjadi seorang penulis yang baik.

2.    Penulis biasanya adalah juga merupakan pengamat dan pencatat yang baik.

Seorang yang terbiasa mencatat apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, kemudian dituangkan menjadi sebuah tulisan, maka seorang penulis akan menulis meski tidak membawa alat perekam, alat tulis, maupun laptop. Seorang yang sudah terbiasa demikian akan mencatat dibenaknya. Mencatat di benaknya dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Hal tersebut bisa dilakukan di kantin, di kantor, di kafe, bahkan ketika di atas motor yang sedang dikendarainya atau di balik kemudi mobil yang sedang di setirnya.

3.    Penulis yang baik juga tidak membutuhkan “mood”.

Tidak ada alasan tidak menulis, karena tidak ada mood. Mood harus disingkirkan sejauh mungkin dari benak kita jika itu akan menghambat kerja otak dalam menulis. Coba bayangkan jika seorang yang bekerja menghasilkan tulisan seperti wartawan, kolumnis, dan redaktur majalah bekerja mengandalkan mood, tentu karirnya akan tamat seketika. Mereka menunggu mood datang sementara karya mereka ditunggu segera, apa yang akan terjadi?

4.    Seorang penulis yang baik dalam membuat tulisan dengan simpel dan apa adanya.

Isaac Asimov, seorang penulis fiksi ilmiah yang memiliki reputasi bagus, mengakui bahwa cara ia menulis adalah “simpel dan apa adanya”. Maksudnya adalah menemukan gaya atau menjadi dirinya sendiri ketika menulis. Untuk menemukan gaya dalam menulis dapat dilakukan dengan memperbanyak membaca tulisan orang lain. Banyak membaca tujuannya adalah mempelajari gaya menulis orang lain.

Bagi seseorang yang baru belajar menulis awali dengan menulis hal yang menjadi kesukaannya, misalnya suka traveling, tulislah kisah saat traveling tersebut.  Tentu akan lebih mudah menulis hal yang menjadi kesukaannya. Tuturkan hal tersebut kedalam tulisan dengan bahasa yang sederhana. Jangan paksakan menulis yang berlebihan di luar gaya yang anda miliki. Salah satu yang membuat seseorang tidak mampu menghasilkan tulisan yang baik adalah karena mencoba memasukkan kata atau kalimat yang membuat pembaca tidak paham pesan apa yang dimaksud dalam tulisan itu.

Menulis itu untuk dibaca. Oleh karena itu, pesan dalam tulisan harus jelas dapat dipahami oleh pembaca. Jika menulis dengan kalimat yang tidak simpel, maka tujuan pesan dalam tulisan tidak tersampaikan. Bahkan hanya membuat kening pembaca berkerut.

Menulislah seperti berbicara. Ketika berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan Anda menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika berbicara kepada orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami.

5.    Menulis hal yang aktual.

Menulis hal yang aktual dan sesuai dengan gaya selingkung media yang akan dituju, menjadi kunci sebuah tulisan diterbitkan. Gaya selingkung maksudnya gaya, batasan, sesuai jati diri, penciri media itu. Sesuai dengan kebijakan redaksi masing masing. Misal, ada media yang membatasi bahwa tulisan yang akan dimuat di medianya minimal 600 kata, hurufnya times new roman, spasi 1.15, dan sebagainya.

Seperti dikatakan Asimov tadi, seorang penulis yang baik, maka ia dapat menulis dengan cepat. Perlu diingat, bahwa setiap orang yang mampu mengerjakan sesuatu dengan baik, maka ia dapat melakukan lebih cepat dibandingkan orang yang tidak bekerja secara baik. Menulis adalah sebuah kecakapan atau keterampilan. Bila Anda menguasai secara detail pengerjaan tulis menulis, maka kecakapan itu akan berbanding lurus dengan kecepatan pengerjaan.


Yuk, kita belajar menulis tidak usah takut tulisan yang kita tulis itu jelek, karena kita masih banyak waktu untuk memperbaikinya. Jangan ragu bahkan malas untuk selalu mencoba untuk menulis awali dengan menulis apa yang kita sukai dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Semangat….

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGAJAR GAYA MOTIVATOR (Pesan Motivasi dari Aris Ahmad Jaya, DVM, MM)

Permainan Tradisional

KIAT SUKSES MENJADI GURU BERPRESTASI (Pesan Motivasi dari Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd)