KIAT SUKSES MENJADI GURU BERPRESTASI (Pesan Motivasi dari Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd)
KIAT SUKSES MENJADI GURU
BERPRESTASI
(Pesan Motivasi dari
Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd)
(Jumat, 17 April 2020) Malam ini Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd seorang guru SMP dari
Gunungkidul akan berbagi pengalaman dalam kesuksesannya dalam menulis dan
menjadi guru berprestasi yang telah didapatnya. Beliau adalah guru yang pernah
menjadi juara 1 Guru Berprestasi SMP tingkat nasional tahun 2015 maupun sebagai
Duta Rumah Belajar Kemdikbud tahun 2018, dan ada beberapa prestasi yang lain
yang semoga bisa menjadi provokator bagi guru lain. Beliau gemar menulis
artikel, berita dan juga tutorial yang lumayan banyak yang beliau upload di web
nya yaitu di ciget.info maupun di inobel.id
Untuk mencapai juara 1 Guru Berprestasi tingkat nasional tahun
2015 sebenarnya dengan menyiapkan diri sejak awal saya bekerja di SMP Negeri 1
Wonosari. Tepatnya pada saat beliau masih CPNS diminta untuk mengikuti kegiatan
seleksi simposium tingkat Propinsi DIY tahun 2006. Beliau melihat ada
peluang yang direkam dari senior-seniornya saat pelaksanaan simposium tersebut
yaitu banyak dari peserta simposium yang ahli dalam penelitian namun belum
banyak yang menguasai TIK, sedangkan teman-teman yang menguasai TIK banyak yang
tidak mau melakukan penelitian bahkan malas menulis laporan.
Simposium pada waktu itu diikuti oleh semua ketua MGMP SMP maupun
pengurus hampir semua bidang studi yang ada di provinsi DIY dan setiap
kabupaten wajib untuk mengirimkan peserta dalam kegiatan tersebut. Itu sebagai
sebuah tantangan dan peluang bagi beliau untuk mempromosikan diri kepada para
senior, hal tersebut dikarenakan beliau pada tahun 2006 sudah menyelesaikan S2
untuk jurusan Teknologi Pembelajaran.
Jadi
untuk mendukung keberhasilan awal yang beliau rasakan adalah:
1. Pendidikan amat penting bagi kita
saat akan terjun ke dunia kerja ( saya sudah diberi senjata yang tajam oleh
orang tua),
2. Pemilihan jurusan S2 yang tidak
linier bagi saya pada saat itu karena pingin punya keahlian yang belum banyak
dimiliki oleh teman-teman di dunia pendidikan pada saat itu.
Dari simposium tersebut beliau mulai diminta untuk mengajar
powerpoint, flash, blog, dan lain-lain dari sekolah-sekolah di wilayah
kabupaten gunungkidul, lintas MGMP, dan juga diminta untuk menjadi trainer
kegiatan di tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi.
Kemudian ajang lomba mulai beliau jajaki, kegagalan setiap
mengirimkan karya, dan proposal berkali-kali. Namun pantang menyerah terus
mencari informasi lomba lewat web maupun blog tentang info lomba. Jangan tunggu
informasi dari dinas karena pasti akan terlambat. Kegagalan-kegagalan yang ada
di depan mata saat lomba, bahkan karya terbaik yang dibuatnya pun masih kalah
dalam lomba.
Oleh karena itu beliau riset kenapa selalu kalah, akhirnya mulai
tahun 2009 mulai mencicipi hasil kejuaran dari tingkat kabupaten, regional,
maupun provinsi, namun di tingkat nasional saya selalu kalah dalam 6 kali
berhasil menjadi finalis lomba tingkat nasional.
Saat
ingin mengikuti lomba tingkat nasional, langkah yang harus dilakukan
adalah:
1. Mempersiapkan diri dengan
sebaik-baiknya karya yang akan diikutlombakan (kecuali masih tahap awal karena
hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak),
2. Karya yang diikutkan dalam lomba
bukan karya yang instan, namun karya tersebut harus disiapkan jauh hari bahkan
mungkin 1 tahun pengerjaan yang didalamnya ada jiwa dan ruh, serta
semangat.
3. Jika lolos ke nasional perlu dilihat
kembali apa yang akan dinilai saat mengikuti lomba tersebut, apakah karyanya
ataukah presentasinya (hal ini sangat penting saat mengikuti suatu lomba).
4. Siapkan diri, pribadi, mental dan
juga fokus pada lomba.
5. Saat presentasi lomba fokus pada
materi yang akan disampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari
presentasi yang telah disiapkan karena akan banyak memakan waktu.
Kegagalan-kegagalan
di awal mengikuti lomba di tingkat nasional biasanya dikarenakan pada saat
pemaparan:
1. Sering melakukan presentasi yang
keluar jalur bukan pada pokok media atau penelitian yang dibuat
2. Kehabisan waktu karena hanya sibuk
menceritakan siapa saya, dan lain-lain.
Hal
yang dapat dilakukan menjadi solusi atas kegagalan tersebut adalah:
1. mengevaluasi setiap kegagalan
2. mau belajar dan terus belajar dimana
saja, kapan saja, dan dengan siapa saja
Hal
yang harus dilakukan dan dipersiapkan untuk dapat menjadi juara guru
berprestasi tingkat nasional berikutnya adalah:
1. Untuk tahun 2015 syarat
portofolio adalah 8 tahun. Itu hal yang menantang bagi peserta gupres
maka penting untuk mengarsipkan semua kegiatan yang pernah dilakukan dari tahun
ke tahun, usahakan mengarsip dokumen kegiatan yang telah dilakukan setiap saat,
sehingga semua arsip yang dibutuhkan untuk mengikuti gupres, seperti undangan,
catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang saya ikuti, foto, video
dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang lain selama 8 tahun tersebut hampir
semuanya lengkap.
2. Persiapkan naskah inovatif dan
sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya.
Tampilkan karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru miliki dan selalu
memperhatikan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional.[
karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang lainnya seperti
penelitian eksperimen, penelitian R&D, dan lain-lain], dan jangan lupa buat
presentasinya menggunakan Ms Powerpoint atau yang lainnya.
3. Buat makalah evaluasi diri mengapa
saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai
dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. [jika dalam pedoman tidak ada
makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat]
4. Persiapkan video pembelajaran untuk
satu tatap muka yang mencerminkan proses pembelajaran yang benar sesuai dengan
rpp yang kita buat. [syarat yang maju ke tingkat nasional]
Setelah
itu semua siap maka hal yang kita lakukan adalah melalui tahapan-tahapan
seleksi guru berprestasi dari tingkat kabupaten sampai nasional yaitu:
Lomba
Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten
1. Tes tertulis meliputi Kompetensi
Pedagogik dan Kompetensi Profesional
2. Tes Wawancara meliputi Kompetensi
Pedagogik, Kompetensi Profesional, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi
Kepribadian.
3. Presentasi dan wawancara Karya Tulis
Ilmiah.
Lomba
Guru Berprestasi Tingkat Provinsi
1. Testertulis meliputi Kompetensi
Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2. Tes wawancara meliputi Kompetensi
Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3. Psikotest
4. Presentasidan wawancara Karya Tulis
Ilmiah.
Lomba
Guru Berprestasi Tingkat Nasional
1. Tes tertulis meliputi Kompetensi
Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
2. Tes wawancara meliputi Kompetensi
Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
3. Psikotest
4. Presentasi dan wawancara Karya Tulis
Ilmiah.
Contoh
Portofolio Gupres dapat diakses di http://ciget.info/wp-content/uploads/2016/04/3.pdf
Catatan:
Yang dinilai pada saat presentasi karya adalah penguasaan pada
karya kita itu sendiri, kebanyakan kita gagal saat presentasi karena kita
kurang menguasai karya kita secara detail baik dalam file presentasinya maupun
laporan yang kita buat. (hal ini bisa terjadi dikarenakan kita merasa bahwa
kita sudah menguasai karya yang kita buat sendiri tanpa di baca ulang, tanpa
dipahami ulang) maka saat akan presentasi jauh hari saya sudah membaca
berulang-ulang dan juga mencoba mempresentasikan secara tepat dan durasi waktu
yang kita butuhkan kita mempraktekkan juga presentasi yang akan kita lakukan
secara berulang ulang untuk menghindari noise "gangguan" baik dari
diri sendiri misal nerves dan kurang siap, maupun dari alat yang kita gunakan
untuk presentasi seperti file error, laptop bermasalah, listrik mati dan
lain-lain"), 2. Perlu memperhatikan pertanyaan yang diajukan oleh juri
kita jawab dengan baik jika kita sudah siap.
Demikian tadi beberapa kiat yang sudah disampaikan oleh Bapak
Sigit Suryono. Semoga memberikan motivasi dan manfaat pada kita semua. Sehingga
kita dapat mengaplikasikannya dalam setiap kegiatan kita sehari-hari.
Komentar
Posting Komentar